Contoh Skripsi Ekonomi ~ Adopsi E-Commerce Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Bagi UKM
Latar Belakang :
Persepsi terhadap manfaat IT (Perceived Usefulness) dan persepsi terhadap kemudahan penggunaan IT (Perceived Ease of Use) mempengaruhi sikap (Attitude Towards Using) individu terhadap penggunaan IT, yang selanjutnya akan menentukan apakah orang berniat untuk menggunakan IT (Intention to Use). Niat untuk menggunakan IT akan menentukan apakah orang akan menggunakan IT (Actual Usage). Dalam TAM, Davis (1986) menemukan bahwa persepsi terhadap manfaat IT juga mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan IT tetapi tidak berlaku sebaliknya. Dengan demikian, selama individu merasa bahwa IT bermanfaat dalam tugas-tugasnya, ia akan berniat untuk menggunakannya terlepas apakah IT itu mudah atau tidak mudah digunakan.
TAM jauh lebih spesifik dibandingkan dengan TRA, karena TAM ditujukan hanya untuk perilaku penggunaan teknologi komputer (Davis et al., 1986). TAM merupakan model penerimaan teknologi yang paling berpengaruh dan paling banyak digunakan pada studi di bidang Technology Information (Lee et al., 2003). Studi TAM terdahulu secara luas telah menggunakan berbagai jenis model dengan maksud untuk mendapatkan cara pandang yang lebih luas serta penjelasan yang lebih baik mengenai proses penerimaan teknologi pada individu (Legris et al., 2003). Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk melakukan perluasan pada TAM (Davis, 1986) dengan konteks adopsi e-commerce bagi UKM dengan menambahkan satu variabel eksternal yang diyakini relevan untuk diaplikasikan pada konteks adopsi e-commerce.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap niat untuk mengadopsi e-commerce bagi UKM. Secara terperinci permasalahan yang akan dikaji meliputi:
- Apakah kemampuan menggunakan komputer (computer self efficacy) berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) dan persepsi kemudahan (perceived ease to use) dalam adopsi e-commerce?
- Apakah persepsi kemudahan (perceived ease to use) berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) dalam adopsi e-commerce?
- Apakah persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) dan persepsi kemudahan (perceived ease to use) berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan (attitude towards using) dalam adopsi e-commerce?
- Apakah persepsi kemanfaatan (perceived usefullness) berpengaruh langsung terhadap niat untuk menggunakan (intention to use) dalam adopsi e-commerce?
Tujuan Penelitian
Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh computer self efficacy, perceived usefullness, perceived ease to use, attitude towards using, dan intention to use terhadap actual usage dalam adopsi e-commerce yang dilakukan oleh UKM berdasarkan pendekatan Technology of Acceptance Model (TAM).
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan utama yang dikaji maka kesimpulan yang dapat diambil sesuai dengan hasil pembahasan dalam penelitian ini, antara lain:
- Hasil analisis menunjukkan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh positif terhadap Perceived Usefullness dalam adopsi e-commerce, sehingga hipotesis 1 didukung. Hal ini ditunjukkan dengan adaya hubungan positif antara keduanya. Anggapan para pelaku UKM bahwa ia mampu menggunakan komputer akan mempengaruhi persepsinya mengenai manfaat dari e-commerce itu sendiri.
- Hasil analisis menunjukkan bahwa Computer Self Efficacy berpengaruh positif terhadap Perceived Ease of Use dalam adopsi e-commerce, sehingga hipotesis 2 didukung. Hal ini ditunjukkan dengan adaya hubungan positif antara Computer Self Efficacy dan Perceived Ease of Use. Para pelaku UKM yang yakin akan kemampuannya dalam menggunakan komputer mempengaruhi persepsinya akan kemudahan yang ditawarkan e-commerce.
- Hasil analisis menunjukkan bahwa Perceived Ease of Use tidak berpengaruh positif terhadap Perceived Usefullness dalam adopsi e-commerce sehingga hipotesis 3 tidak didukung (ditolak). Hubungan negatif antara Perceived Ease of Use dengan Perceived Usefullnes menunjukkan bahwa persepsi kemudahan dalam e-commerce tidak selalu dapat mempengaruhi persepsi kemanfaatan.
Leave a Reply