Contoh Skripsi Ekonomi ~ Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan Pengusaha Handycraft Di Kota Surakarta Tahun 2010
Latar Belakang Skripsi :
Salah satu industri yang dewasa ini sedang dikembangkan di Indonesia adalah industri kreatif dalam rangka mewujudkan ekonomi kreatif. Industri kreatif adalah bagaimana kreatifitas dari seni, inovasi teknologi dan entreprenuership menghasilkan nilai ekonomi baru. Industri kreatif sudah ada sejak jaman dulu. Bahkan, UK Government Department of Culture pernah menyebutkan, kegiatan apapun yang dilakukan oleh seseorang, dengan mengandalkan kreativitas, keahlian, dan bakatnya; yang memiliki potensi ekonomi dan mampu menciptakan peluang kerja bagi banyak orang, dapat dikatakan sebagai industri kreatif.
Modal merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan. Variabel modal tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel modal terhadap variabel pendapatan tidak terbukti.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka perumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor modal, tingkat pendidikan, jumlah tenaga kerja, orientasi pasar, dan keikutsertaan dalam Asosiasi masing-masing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha handycraft di Kota Surakarta ?
2. Apakah faktor modal, tingkat pendidikan, jumlah tenaga kerja, orientasi pasar, dan keikutsertaan dalam Asosiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha handycraft di Kota Surakarta secara bersama-sama ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pengusaha handycraft di Kota Surakarta. Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah usaha handycraft yang merupakan salah satu industri kreatif yang sedang dikembangkan di Kota Surakarta. Disamping dapat memperluas lapangan kerja, kontribusinya juga cukup besar terhadap PDRB Kota Surakarta. Namun dalam perkembangannya, usaha handycraft ini tidak terlepas dari berbagai masalah yang dapat mengganggu kelangsungan usaha. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengurangi masalah keterbatasan modal, sulitnya mengakses informasi dan memanajemen perusahaan.
Kesimpulan
1. Modal merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan. Variabel modal tidak signifikan terhadap pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel modal terhadap variabel pendapatan tidak terbukti.
2. Tingkat pendidikan menyatakan berapa lama pengusaha mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Variabel pendidikan secara nyata berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel tingkat pendidikan terhadap variabel pendapatan terbukti.
3. Jumlah tenaga kerja merupakan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam usaha produksi. Variabel tenaga kerja secara nyata tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel tenaga kerja terhadap variabel pendapatan tidak terbukti.
4. Orientasi pasar menyatakan daerah yang menjadi tujuan penjualan (luasnya pasar yang mampu dijangkau oleh sebuah industri), ekspor atau domestic. Variabel orientasi pasar secara nyata berpengaruh pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel orientasi pasar terhadap variabel pendapatan terbukti.
5. Keikutsertaan dalam Asosiasi menyatakan keaktifan pengusaha (apakah tergabung dalam perkumpulan/Asosiasi/Paguyuban pengusaha atau tidak). Variabel keikutsertaan dalam Asosiasi secara nyata berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha handycraft pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh variabel keikutsertaan dalam Asosiasi terhadap variabel pendapatan terbukti.
6. Hasil uji F menunjukkan bahwa hasil estimasi dari model yang digunakan cukup baik pada tingkat signifikansi 5%. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa modal, tingkat pendidikan, tenaga kerja, orientasi pasar, dan keikutsertaan dalam Asosiasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pengusaha handycraft di Kota Surakarta secara bersama-sama terbukti.
7. 71,09% variasi variabel pendapatan pengusaha handycraft di Kota Surakarta dapat dijelaskan oleh variabel modal, tingkat pendidikan, tenaga kerja, orientasi pasar, dan keikutsertaan dalam Asosiasi. Sedangkan sisanya sebesar 28,91% tidak dapat dijelaskan didalam model.
Leave a Reply